Kamis, 01 Agustus 2013

Data dan Fakta Sir Alex Ferguson yang Harus Anda Tahu

Selama seperempat abad menahkodai Manchester United, Fergie telah banyak memberi perubahan luar biasa bagi klub ini. Berikut adalah data dan fakta terkait Alex “Boss” Ferguson, yang boleh jadi anda belum tahu.

  • Fergie lahir di wilayah yang populasi mayoritasnya kelas pekerja, Distrik Govan, Glasgow, Skotlandia, pada tanggal 31 Desember 1941 dari pasangan Alexander dan Elizabeth. Mereka tinggal di rumah petak 667 Govan-Road.
  • Beberapa tahun lalu Fergie bercerita bahwa ayahnya adalah seorang pendiam dan gemar membaca dalam keheningan. Tapi kalau sudah marah, ia tak beda dengan gunung yang meletus, demikian Fergie tentang ayahnya. Hmmm, peribahasa lama, buah jatuh tak jauh dari pohon, rupanya ada benarnya.
  • Fergie remaja sempat magang di perusahaan besar pembuat perkakas, Remington Rand. Hanya dalam beberapa tahun ia diangkat menjadi penjaga toko perkakas ruangan. Ia mendobrak kemapanan. Wah, tak kelihatan seperti Si Bos ya?
  • Saat peristiwa pemogokan buruh di awal 1960-an, Fergie bertemu gadis cantik bernama Cathy Holding, perempuan yang ia nikahi kemudian. Oh, cinta pada pandangan pertama.
  • Di luar pekerjaan dan, ehm, kisah asmaranya dengan Cathy, di awal 1960-an Fergie dikenal sebagai penyerang tengah di kalangan pesepakkbola amatir di Glasgow. Dunfermline yang mengontraknya kemudian, membuatnya menjadi properti panas setelah 45 kali menggedor gawang lawan dalam 51 laga. Wah!
  • 12 Maret 1966, ini hari bahagia buat Fergie. Ia resmi menikahi Cathy dan memboyongnya ke Simshill, Glasgow Selatan.
  • Pada Februari 1972 Cathy melahirkan anak kembar, Jason dan Darren, menemani anak pertama mereka, Markus.
  • Sebagai pemain, Fergie sempat dikontrak Queens Park, St. Johnstone, Dunfermline, Glasgow Rangers, Falkirk dan Ayr United.
  • Setelah pensiun sebagai pemain di Ayr United, tahun 1974, Fergie coba memulai karir baru sebagai pemilik pub. Dia menebok tabungannya demi sebuah bar di Glasgow. Pub itu dinamainya “Fergie’s”
  • Mengelola pub ternyata lebih banyak mudharat ketimbang manfaat buat Fergie. Maka pada Juli 1974 ia pun banting stir menjadi pelatih East Stirlingshire. Kelihatannya ia begitu gembira dengan tawaran ini, sampai tak membaca tulisan kecil dalam kontrak, bahwa di klub ini tersedia delapan pemain, tak seorang pun kiper.
  • Jadi jangan kaget kalau di East Stirlingshire Fergie cuma bertahan 5 bulan. Tapi orang besar memang tak bisa lama-lama gagal. Ia segera digaet St. Mirren dan menikmati 4 tahun pertama kesuksesannya sebagai pelatih.
  • Tahun 1978 Fergie ditunjuk menangani Aberdeen. Saat itu ia berstatus pelatih muda yang diburu. Wow, langkah besar buat Si Bos. Tapi tentu ini bukan yang terakhir.
  • Ini salah satu hal gila yang dilakukan Fergie sebagai pelatih. Setelah membawa Aberdeen mematahkan dominasi duo Glasgow di Liga Skotlandia. Ia menolak tawaran Wolves, Tottenham, bahkan Arsenal. Lah, kok bisa?
  • Ini jawaban sekaligus impian Fergie. 5 November 1986, Fergie mengangkat telepon yang berdering. Di ujung lain telepon berbicara seorang bernama Martin Edwards. Edwards ini tak berbeda dengan orang lain, kecuali bahwa ia duduk di kursi puncak klub Manchester United.
  • Sukses memang harus didahului rintangan-rintangan. Isteinya, Cathy, begitu mencintai kota Aberdeen dan menolak untuk pindah. Tapi Fergie sekarang kita kenal dengan kata-kata ajaibnya di tengah pertandingan, seperti saat membalikkan keadaan di laga Final Champion 1998-1999. Kualitas itulah yang akhirnya membuat sang istri mau mengalah.
  • Sukses juga butuh pengorbanan. Saat awal menggantikan Ron Atkinson menangani Man Utd, mulai 6 November 1989, gaji Fergie lebih kecil dari yang diterima dari Aberdeen. Hmmm, sabar ya, Bos. Waktunya akan tiba.
  • Fergie seorang yang keras tapi mau belajar. Pada awal eranya Di Man Utd, Ia melarang gaya hidup mewah para bintangnya. Bahkan tak ada lagi hotel bintang lima untuk partai tandang. Tapi ia segera sadar, para bintang buruannya akan sulit menerima ide “hidup sederhana” begini.
  • Meski mengalami era kesuksesan panjang setelah awal yang goyah di Man Utd, Fergie sempat dua kali hampir mundur dari klub ini. Pertama pada 1993-1994, ketika rivalnya, George Graham yang melatih Arsenal, mendapat gaji dua kali lipat darinya. Kedua, saat gajinya tak juga naik selepas menyabet gelar ganda, Liga dan FA pada 1996. Untunglah pengurus klub akhirnya bertindak bijaksana dengan memberikan Fergie hal yang pantas ia dapatkan.
  • Selepas musim treble winner yang luar biasa, 1998-1999, Fergie diangkat mendapat gelar bangsawan, Knight Bachelor of British Empire, untuk pengaruhnya bagi sepakbola Inggris.
  • Sisi lain hidup Fergie adalah kuda. Dia mencintai kuda pacu, dia menggemari pacuan kuda -olahraganya para raja. Ia juga mencintai seni.
  • Ssst, ada gosip yang mengatakan Fergie tidak doyan makan keju dan roti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar