Terima kasih David Moyes.
Menolak 10 juta Poundsterling plus Juan Mata atau David Luiz? Apakah David Moyes dan segenap Board Manchester United adalah saudara seperguruan si supir taksi blue bird yang pola pikirnya hipster itu?
Penolakan yang sangat aneh. Sungguh aneh.
Melihat tingkah laku Wayne Rooney yang sudah tidak kerasan di kubu Manchester United jelas menarik perhatian berbagai klub besar lainnya yang selama ini bagaikan “punguk merindukan bulan”. Membajak Wayne Rooney yang notabene selalu overrated di Pro Evolution Soccer dan merupakan salah satu sosok ikonik terbaik Manchester United adalah suatu perkara mustahil menilik performa, peran, dan betapa ia cukup dicintai para fans die hard Manchester United.
Tahun 2010 silam merupakan titik balik dari semua kisah indah di atas. Dan kehadiran Robin Van Persie serta “keseleo”nya lidah David Moyes saat ia berkata bahwa Rooney akan sangat dibutuhkan United jikalau RvP mengalami cedera atau kendala lainnya menjadi alasan utama Rooney untuk hengkang di tahun ini demi menyelamatkan karirnya. Jelas menjadi back – up dari pemain baru yang dulunya adalah seorang rival bukanlah pilihan bagi Rooney yang tahun ini akan memasuki usia keemasan seorang pesepakbola. Jika Rooney akhirnya keluar dari Man. United dan tetap bersinar di klub barunya, bisa dipastikan ia akan mampu berbicara lebih banyak dan melanjutkan performanya di level tim nasional Inggris saat mereka beraksi di Brazil tahun depan. Tetapi jika ia tidak dapat waktu bermain yang cukup? Lebih baik ia curhat terlebih dahulu kepada RvP yang lebih jantan dalam hal mengambil keputusan.
Chelsea yang kini dipimpin oleh mantan nahkoda terbaik mereka Jose Mourinho merupakan salah satu dari sekian banyak pelatih yang sangat menginginkan Wayne “The Shrek” Rooney untuk ada dalam skema tim impian mereka. Memiliki mobilitas tinggi, fisik yang kuat seperti nama julukannya, finishing mumpuni, kemampuan mengambil bola mati yang di atas rata-rata, dan jelas memiliki mental juara yang sudah terlatih selama membela Manchester United. Meskipun Rooney bukanlah pilihan terbaik untuk mendongkrak tim anda menjadi sebuah tim juara tetapi nama besar dan pengalamannya akan sungguh membantu kinerja tim saat harus melewati jadwal super padat English Premier League, FA Cup, Capital One Cup, dan UEFA Champions League. Berbekal seluruh aspek yang saya tulis di atas memberi alasan yang kuat mengapa Jose Mourinho begitu terpikat dengan pemain bertubuh gempal yang satu ini.
Menukarnya dengan Juan Mata atau David Luiz? Ah itu hanya gosip yang kebanyakan ditambahi bumbu micin dan kecap saja. Mourinho sendiri pun membantah akan kebenaran hal tersebut. Mual rasanya jika mendengar berita yang kelewat “jongos” seperti ini. Yeah it might be happen. But I will hate to see it happen in the future.
Membicarakan sosok Rooney tidak baik rasanya jika meninggalkan Arsene Wenger dari topik pembicaraan seputar transfernya belakangan ini. Mengaku mampu membiayai gaji super mahal Rooney dan memboyongnya ke Emirates stadium jelas semakin memperkuat images Wenger sebagai seorang pembual. Jika itu terealisasikan ya bersyukur saja. Jika tidak? Sudah biasa. Wenger memang pandai bersilat lidah. Sebagai seorang Gooners pun saya ingat bagaimana Wenger musim lalu berkata kalau ia tidak tertarik pada Santi Cazorla yang terlalu mahal, Lukas Podolski yang tidak kreatif, dan Olivier Giroud yang masih overrated. Ya ya ya ya ya, terserah anda menilai pelatih kesayangan saya yang mirip Rowan Atkinson ini.
Lebih lanjut, ada satu hal yang mungkin akan sangat menarik karena pada kenyataannya Arsenal baru benar – benar melayangkan tawaran kepada Luis Suarez yang konon ingin hijrah demi bermain di UEFA Champions League musim depan.
Lho? Apa hubungannya Rooney dengan Suarez?
Bukankah akan sangat menarik jika Arsenal mampu mempersatukan dua sahabat ini dalam satu kubu untuk menyelamatkan trophy yang sudah lama dicuri dari London Utara?
Yah, jika Shrek mampu bersatu dengan sahabat setianya “Donkey” maka mungkin yang akan tertawa paling akhir adalah Arsene Wenger dan bukannya Jose Mourinho.
Menolak 10 juta Poundsterling plus Juan Mata atau David Luiz? Apakah David Moyes dan segenap Board Manchester United adalah saudara seperguruan si supir taksi blue bird yang pola pikirnya hipster itu?
Penolakan yang sangat aneh. Sungguh aneh.
Melihat tingkah laku Wayne Rooney yang sudah tidak kerasan di kubu Manchester United jelas menarik perhatian berbagai klub besar lainnya yang selama ini bagaikan “punguk merindukan bulan”. Membajak Wayne Rooney yang notabene selalu overrated di Pro Evolution Soccer dan merupakan salah satu sosok ikonik terbaik Manchester United adalah suatu perkara mustahil menilik performa, peran, dan betapa ia cukup dicintai para fans die hard Manchester United.
Tahun 2010 silam merupakan titik balik dari semua kisah indah di atas. Dan kehadiran Robin Van Persie serta “keseleo”nya lidah David Moyes saat ia berkata bahwa Rooney akan sangat dibutuhkan United jikalau RvP mengalami cedera atau kendala lainnya menjadi alasan utama Rooney untuk hengkang di tahun ini demi menyelamatkan karirnya. Jelas menjadi back – up dari pemain baru yang dulunya adalah seorang rival bukanlah pilihan bagi Rooney yang tahun ini akan memasuki usia keemasan seorang pesepakbola. Jika Rooney akhirnya keluar dari Man. United dan tetap bersinar di klub barunya, bisa dipastikan ia akan mampu berbicara lebih banyak dan melanjutkan performanya di level tim nasional Inggris saat mereka beraksi di Brazil tahun depan. Tetapi jika ia tidak dapat waktu bermain yang cukup? Lebih baik ia curhat terlebih dahulu kepada RvP yang lebih jantan dalam hal mengambil keputusan.
Chelsea yang kini dipimpin oleh mantan nahkoda terbaik mereka Jose Mourinho merupakan salah satu dari sekian banyak pelatih yang sangat menginginkan Wayne “The Shrek” Rooney untuk ada dalam skema tim impian mereka. Memiliki mobilitas tinggi, fisik yang kuat seperti nama julukannya, finishing mumpuni, kemampuan mengambil bola mati yang di atas rata-rata, dan jelas memiliki mental juara yang sudah terlatih selama membela Manchester United. Meskipun Rooney bukanlah pilihan terbaik untuk mendongkrak tim anda menjadi sebuah tim juara tetapi nama besar dan pengalamannya akan sungguh membantu kinerja tim saat harus melewati jadwal super padat English Premier League, FA Cup, Capital One Cup, dan UEFA Champions League. Berbekal seluruh aspek yang saya tulis di atas memberi alasan yang kuat mengapa Jose Mourinho begitu terpikat dengan pemain bertubuh gempal yang satu ini.
Menukarnya dengan Juan Mata atau David Luiz? Ah itu hanya gosip yang kebanyakan ditambahi bumbu micin dan kecap saja. Mourinho sendiri pun membantah akan kebenaran hal tersebut. Mual rasanya jika mendengar berita yang kelewat “jongos” seperti ini. Yeah it might be happen. But I will hate to see it happen in the future.
Membicarakan sosok Rooney tidak baik rasanya jika meninggalkan Arsene Wenger dari topik pembicaraan seputar transfernya belakangan ini. Mengaku mampu membiayai gaji super mahal Rooney dan memboyongnya ke Emirates stadium jelas semakin memperkuat images Wenger sebagai seorang pembual. Jika itu terealisasikan ya bersyukur saja. Jika tidak? Sudah biasa. Wenger memang pandai bersilat lidah. Sebagai seorang Gooners pun saya ingat bagaimana Wenger musim lalu berkata kalau ia tidak tertarik pada Santi Cazorla yang terlalu mahal, Lukas Podolski yang tidak kreatif, dan Olivier Giroud yang masih overrated. Ya ya ya ya ya, terserah anda menilai pelatih kesayangan saya yang mirip Rowan Atkinson ini.
Lebih lanjut, ada satu hal yang mungkin akan sangat menarik karena pada kenyataannya Arsenal baru benar – benar melayangkan tawaran kepada Luis Suarez yang konon ingin hijrah demi bermain di UEFA Champions League musim depan.
Lho? Apa hubungannya Rooney dengan Suarez?
Bukankah akan sangat menarik jika Arsenal mampu mempersatukan dua sahabat ini dalam satu kubu untuk menyelamatkan trophy yang sudah lama dicuri dari London Utara?
Yah, jika Shrek mampu bersatu dengan sahabat setianya “Donkey” maka mungkin yang akan tertawa paling akhir adalah Arsene Wenger dan bukannya Jose Mourinho.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar