Rabu, 31 Juli 2013

10 Alasan Robin Van Persie Adalah Pembelian Terbaik Paruh Musim Barclays Premier League

1. He Scores When He Wants
foto_berita/alasanRVPadalahpemainterbaikBPLparuhmusimpertama1.jpg
“Van Persie….Oh he’s done it. Great ball by Song and Van Persie come from nowhere”. Tidak asing dengan kata-kata tersebut, pendukung Arsenal? Jelas saja. Itulah barisan kata yang terucap dari mulut komentator saat RVP mencetak gol bagi Arsenal ke gawang Everton musim lalu. Khusus bagi para Gooners yang masih menganggap Robin sebagai mantan pahlawan, tentu mereka akan selalu rindu akan gol-gol ajaib dari Persie. Bagaimana tidak? 41 gol dibukukan oleh mantan striker Feyenoord itu bagi Arsenal di musim lalu. Namun sekarang, cerita manis dari London Utara tersebut telah pindah ke Manchester. Dengan mengikuti suara hati anak kecil di dalam hatinya, ia tidak merasa malu harus berkostum taplak meja milik United. Sambil berharap di akhir musim nanti jumlah gelar Barclays Premier League milik United akan sama dengan nomor punggungnya, sudah 16 gol ia cetak. Lebih banyak daripada siapapun yang bermain di Barclays Premier League musim ini.



2. Summer Transfer Headliner
foto_berita/alasanRVPadalahpemainterbaikBPLparuhmusimpertama2.jpg
Detik-detik kepindahan seorang pemain bintang memang menegangkan segala pihak. Pihak yang tersakiti akan berharap bahwa kepindahan tersebut hanyalah sebuah mimpi.Sedangkan pihak yang berbahagia akan berharap pihak yang tersakiti semakin merana.Transfer di Barclays Premier League sendiri sebenarnya masih kalah pamor dibandingkan gaya PSG yang mengikuti trend mainstream masa kini untuk meraih gelar. Namun terkhusus soal Robin, ada hal unik yang seharusnya diperhatikan.  Ia pindah dari salah satu klub besar ke klub besar lainnya di liga yang sama. Terlebih lagi Arsenal dan United memang musuh bebuyutan. Ketika ia hijrah, banyak orang yang mengatakan bahwa harga Robin di umurnya yang tidak lagi belia terlalu overpriced. Lalu track record cedera yang cukup “baik” semakin membuat para Gooners gencar melampiaskan kekesalan dengan meneror  pendukung klub (yang katanya sih) terbanyak di dunia tersebut. Para fans United tentu harap-harap cemas apakah pembelian ini akan berakhir tragis seperti Fernando Torres atau berakhir manis seperti Sergio Aguero. Nah anda jelas sudah mengetahui jawabannya.


3. The Right Man In The Right Place At The Right Time
foto_berita/alasanRVPadalahpemainterbaikBPLparuhmusimpertama3.jpg
Fans United, masihkah anda mengingat betapa rasa sakit yang anda rasakan ketika para bek QPR dengan kebaikan hatinya tidak mengulur waktu sehingga Sergio Aguero dapat mencetak gol kemenangan? Seperti yang kita tahu, The Red Devils harus menyerahkan patch emas di lengan mereka akibat kalah selisih gol dari tetangganya yang berisik tersebut. Namun menurut saya pribadi, sebenarnya kekalahan utama United adalah ketika mereka ditahan seri oleh Everton. Tapi berhubung boss anda, Sir Alex Ferguson, begitu kesal akibat selisih gol, marilah kita bahas hal tersebut. Jadi ceritanya, opa Fergie ini mencari striker yang bisa memberikan tim nya banyak gol. Melalui search engine bernama Goggle, ditemukanlah predator mematikan di depan gawang dengan inisial RVP. Ibarat mencoba memberi anak kecil permen narkoba, sang Gaffer sukses membuat anak kecil di dalam hati Robin terbuai. Dan pilihan tersebut tidak salah sama sekali. Total 54 gol hingga saat ini tidak lepas dari sumbangan 16 gol striker internasional Belanda tersebut. Selain itu, enam assists juga berhasil ia buat. Meski presisi positioning nya tidak sedewa Filippo Inzaghi, tetap saja ia orang yang tepat untuk memuaskan hasrat Sir Fergie beserta seluruh penggemar United.


4. Tablecloth Is On The Top of The Table
foto_berita/alasanRVPadalahpemainterbaikBPLparuhmusimpertama4.jpg
Siapa yang di awal musim mengatakan bahwa jersey United seperti taplak meja? Ayo mengaku. Para pendukung Man Utd harus berterima kasih kepada mereka karena telah mengingatkan dimana seharusnya si Setan Merah berada. Berterima kasih jugalah kepada bahasa Inggris karena jika diartikan, kata table bukan hanya berarti meja. Jadi akhirnya, kalian bisa membuat lelucon balasan bahwa sebuah taplak meja memang harus berada on the top of the table. Namun semua itu mungkin saja tidak akan berhasil dicapai apabila peraih gelar terbanyak Liga Inggris tersebut tidak memiliki Robin Van Persie. Sudah begitu banyak gol-gol dan assist krusial yang ia ciptakan di paruh musim perdananya bersama Manchester United. Aliran permainan United yang tadinya monoton 4-4-2 atau 4-4-1-1 pun bisa dirubah menjadi 4-2-3-1, 4-3-2-1, hingga ekstrimis kesayapan dengan 4-3-3. Ini hampir sama dengan musim 2007/2008 dimana Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, dan Carlos Tevez silih berganti bertukar posisi di lini depan. Membuat lawan bingung karena tidak ada yang bisa di marking.


5. United Without Persie’s Goals? Pffftttt
foto_berita/alasanRVPadalahpemainterbaikBPLparuhmusimpertama5.jpg
Sebenarnya nomor ini sih hanya semacam konklusi dari keempat nomor diatas. Namun pendukung United harus benar-benar sadar bahwa ketergantungan terhadap Robin Van Persie di tahun ini benar-benar melewati batas kebenaran. Memang, pembelian pemain pada bursa transfer bertujuan untuk menambah kekuatan tim agar dapat meraih target yang dicangkan. Tapi apabila jadinya ketergantungan, tentu hal tersebut dapat berakibat buruk andai pemain yang bersangkutan terkena larangan bermain atau terlalu akrab dengan cedera. Tidak ada panti rehabilitasi yang mau menerima tim dengan ketergantungan pemain. Sebagai info saja, tanpa gol dari Robin Van Persie, maka posisi United akan berada di bawah Liverpool. Tentu hal yang sangat menyesakkan berada di bawah rival abadi sekelas The Reds. Sebenarnya sih bukan soal one man team atau bukan, tapi lebih kepada seberapa vital gol yang dibuat oleh Robin.


6. Eden Who?
foto_berita/alasanRVPadalahpemainterbaikBPLparuhmusimpertama6.jpg
Bukan. Ini bukan soal taman tempat Adam dan Hawa diusir. Tapi ini adalah soal Eden Hazard. Iya, mantan pemain Lille yang diperebutkan oleh klub-klub besar ketika bursa transfer musim panas itu. Ketika di akhir-akhir perlombaan tanda tangannya, hanya Manchester City dan Manchester United yang diperkirakan akan menjadi pelabuhan Hazard. Berbagai berita bahkan sudah sempat menyimpulkan bahwa United lah yang memenangkan tanda tangan pemain kelahiran 1991 ini. Namun tweet “I’m signing for the champion’s league winner” dari akunnya @hazardeden10 memupuskan harapan tersebut. Para pendukung United tentu kecewa dengan tidak mendapatkan pemain sekelas Eden Hazard. Namun melihat kenyataannya sekarang, ternyata Hazard tidak bisa memberikan prestasi gemilang bagi Chelsea. Salah satu alasan terbesar kenapa RVP pantas untuk menjadi pembelian terbaik hingga paruh musim Barclays Premier League adalah pelapukan skill Hazard. Entah itu karena belum bisa beradaptasi atau belum, tapi hingga saat ini kehadiran Robin di United jauh lebih berguna dibandingkan Eden di Chelsea. Jadi fans Man United bolehlah sedikit tersenyum Hazard tidak mau ke klub peraih tiga gelar UEFA Champions League tersebut. Who’s need Hazard when you have Robin, they said.


7. Where’s Borini?
foto_berita/alasanRVPadalahpemainterbaikBPLparuhmusimpertama7.jpg
Selain Eden Hazard, salah satu pembelian di musim panas yang berpotensi besar adalah Fabio Borini. Liverpool menaruh harapan besar bahwa duet Borini dengan Luis Suarez dapat menjadi senjata mematikan di lini depan. Namun apa daya ketika Liverbird berkehendak lain. Ternyata Borini harus mengalami cedera panjang yang membuat sebagian Liverpudlians menyesali peminjaman Andy Carroll ke West Ham United. Jadilah Robin Van Persie semakin merajalela menguasai persaingan lini depan di tambak lele berjudul Barclays Premier League.


8. Ashley (Almost) Killed The Football Star
foto_berita/alasanRVPadalahpemainterbaikBPLparuhmusimpertama8.jpg
Saya rasa cukup bagi kita membicarakan kegemilangan Michu di Swansea City. Apabila anda sadar, sebenarnya hanya ada satu pemain di tim The Swans yang benar-benar mengerti apa yang dibutuhkan oleh tim nya. Ya, dia adalah Ashley Williams. Sepertinya hanya dia yang mengetahui secara sadar bahwa Robin Van Persie adalah seorang predator di kotak penalti. Jadi mungkin saja karena Robin terlalu tajam dan berbahaya, ia lalu berpikir daripada tim nya yang dimatikan oleh RVP, lebih baik ia yang mematikan sang pemain. Ini masih mungkin saja loh. Saya sih hanya menulis ini berdasarkan pendalaman terhadap komentar Sir Alex Ferguson.


9. Semua Karena Para Defender
foto_berita/alasanRVPadalahpemainterbaikBPLparuhmusimpertama9.jpg
Mencetak gol memang menjadi tugas utama seorang striker. Jadi bukan hal yang ganjil apabila Robin Van Persie bisa mencetak banyak gol. Kuantitas gol nya telah menunjukan kualitas yang ia miliki. Tapi satu alasan dimana saya bisa menyebutkan bahwa Robin adalah pembelian terbaik di paruh musim Barclays Premier League tidak lain karena gol demi gol yang ia ciptakan begitu vital bagi Manchester United. Lalu mengapa gol nya bisa menjadi sepenting itu? Hal ini dikarenakan performa lini belakang United yang begitu buruk di musim ini. Sudah bosan saya melihat The Red Devils tertinggal terlebih dahulu, lalu membalikkan keadaan. Anda boleh saja bilang bahwa ini hasil dari mental juara, tapi ini bukan United yang biasanya. Dahulu kala, memutarbalikkan keadaan hanya terjadi ketika keadaan-keadaan tertentu dimana tim lawan bermain lebih baik daripada United. Namun kembali lagi, tentu saja hal ini membuat keberadaan Robin menjadi seorang pahlawan utama, bukan seorang sidekickers.


10. Hello Arsenal!
foto_berita/alasanRVPadalahpemainterbaikBPLparuhmusimpertama10.jpg
Ehm, jadi bagaimana keadaan Arsenal sekarang? Boleh jadi kalau posisi mereka sekarang berada diatas Manchester United, maka tentu pembelian Robin Van Persie dinilai sia-sia. Setuju atau tidak, itu hak anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar