- Melahirkan seorang bintang sepak bola saja adalah perkara sulit. Jika
mampu melahirkan bintang dalam satu kelas atau angkatan, itu berarti
sangat luar biasa. Sekolah sepak bola Manchester United (MU) pernah
melakukannya. Pada awal 1990-an, akademi MU memiliki murid-murid yang
penuh bakat dan berkelas.
Class of 1992 adalah sekumpulan pemain muda berbakat emas lulusan Akademi Manchester United. Para pemain muda ini dilatih seintensif mungkin agar menjadi pemain hebat. Usia mereka rata-rata 18 tahun. Class of ’92 sering juga disebut dengan Fergie Babes, ini karena mereka adalah pemain yang direkomendasikan oleh Sir Alex Ferguson untuk menjadi pemain inti MU saat itu, walau usia mereka masih sangat muda.
1. Benih Pemain Berkualitas
Angkatan Class of '92 dihuni oleh benih-benih berkualitas yang menjadi bintang-bintang besar di jagad sepak bola. Juga, menjadi kunci sukses Setan Merah (julukan MU). Sebut saja David Beckham, Nicky Butt, Keith Gillespie, Ryan Giggs, Robbie Savage, Paul Scholes dan sebagainya. Mereka sudah menebar pesona, meski masih berwajah imut.
2. Akademi yang Bagus
Dibangun sejak 1930-an, sekolah sepak bola Manchester United (MU) memang terkenal bagus. Banyak bintang besar yang lahir dari gemblengan akademi itu. Meski tak mengharamkan pembelian pemain asing, tapi MU sangat menghormati lulusan akademinya.
3. Filosofi klub
Klub ini bahkan punya filosofi, “Pemain yang kamu ciptakan akan lebih baik daripada pemain yang kamu beli.” Karena itu, akademi ini terus melahirkan bintang-bintang besar sepanjang sejarahnya. Sebelum melahirkan Class of ’92 , akademi ini sudah mencetak Duncan Edwards, George Best, Bobby Charlton, Mark Hughes.
4. Busby Babes
Pada era 1950-an, mereka juga memiliki satu angkatan yang berkualitas. Sebagai contoh Bobby Charlton, Duncan Edwards, Harry Gregg, Roger Byrne, Geoffrey Bent, dsb. Sayang, sebagian dari mereka harus tewas dalam kecelakaan pesawat di Muenchen. Padahal, tim yang dijuluki Busby Babes ini diramal bakal merajai Liga Champions 1957-58.
5. Fergie Babes
Manchester United tak perlu terlalu larut dalam kesedihan. Sebab 30 tahun kemudian, klub ini kembali melahirkan angkatan yang bisa dibanggakan. Class of ’92 atau Fergie Babes dinilai menyamai kelas Busby Babes. Sekumpulan bakat yang lahir dalam satu era yang kelak mampu melahirkan kebesaran bagi MU.
6. Mendapat Kritikan
Tindakan yang dilakukan Sir Alex Ferguson dengan memainkan banyak pemain muda memang banyak dikritik, salah satunya mantan pemain Liverpool yang juga komentator BBC, Alan Hansen “Anda tidak akan memenangkan apa-apa di musim 1995-1996 kalau mengandalkan anak-anak,” sindir Hansen kepada Fergie. Ferguson tak peduli dengan kritikan itu. Dia merasa lebih tahu dari siapa pun tentang potensi yang dimiliki David Bekham dkk.
7. Pemain Hebat di Setiap Posisi
Gary Neville menjadi bek kanan yang luar biasa, tangguh dan berani maju membantu serangan. Sedangkan Nicky Butt langsung nyetel dan menjadi gelandang yang kreatif. Paul Scholes menjadi gelandang serang yang sangat aktif dan produktif. Di sektor sayap, MU malah sangat istimewa dan dianggap terbaik. Sebab di sisi kanan ada David Beckham yang memiliki umpan mematikan. Dia tak butuh banyak gocek, tapi umpannya sering menjadi assist. Di sisi kiri ada Ryan Giggs yang menambah ketajaman serangan MU. Gocekannya sangat hebat dan penetrasinya sulit dihentikan lawan.
8. Prestasi Terbaik
Class of ‘92 menjadi andalan Manchester United. Mereka bahkan menjadi pilar kejayaan klub ini di era 1990-an. Selain Double Winners di musim 1995-1996 yaitu juara Premier League dan Piala FA, mereka juga mampu menambah 5 gelar Premier League, 1 Piala FA, 1 Liga Champions, dan 1 Piala Interkontinental. Prestasi paling bersejarah tentu pada musim 1998-1999. Class Of ’92 menorehkan catatan emas. Manchester United menjadi Klub yang mampu meraih Treble Winners dengan menjuarai Premier League, Piala FA, dan Liga Champions.
9. Akhir Class of '92
Bersama class of '92, Fergie membawa MU meraih berbagai trofi yang membuat mereka disegani di dunia. Namun generasi itu sudah berakhir dan tinggal Giggs dan Scholes yang masih berseragam MU. Gary Neville sudah pensiun, sementara Beckham, Butt dan Phil Neville memperkuat klub lain. Tapi Class of ‘92 tetap melegenda. Mereka akan tetap dicatat sebagai salah satu tonggak sejarah besar Manchester United.
10. Class of '92 Jilid 2
Sir Alex Ferguson pun mulai “mengenalkan” lebih kepada publik pemain- pemain seperti Tom Cleverley, Danny Welbeck, Phil Jones, Chris Smalling, Fabio dan Rafael. Mereka yang rata-rata berusia 20-an itu mulai sering mendapat tempat di tim inti. Dengan bimbingan para pemain senior seperti Wyne Rooney, Javier Hernandez dan Nani, Fergie pun boleh berharap jika merekalah nantinya yang akan jadi Class of 92′ jilid kedua.
Class of 1992 adalah sekumpulan pemain muda berbakat emas lulusan Akademi Manchester United. Para pemain muda ini dilatih seintensif mungkin agar menjadi pemain hebat. Usia mereka rata-rata 18 tahun. Class of ’92 sering juga disebut dengan Fergie Babes, ini karena mereka adalah pemain yang direkomendasikan oleh Sir Alex Ferguson untuk menjadi pemain inti MU saat itu, walau usia mereka masih sangat muda.
1. Benih Pemain Berkualitas
Angkatan Class of '92 dihuni oleh benih-benih berkualitas yang menjadi bintang-bintang besar di jagad sepak bola. Juga, menjadi kunci sukses Setan Merah (julukan MU). Sebut saja David Beckham, Nicky Butt, Keith Gillespie, Ryan Giggs, Robbie Savage, Paul Scholes dan sebagainya. Mereka sudah menebar pesona, meski masih berwajah imut.
2. Akademi yang Bagus
Dibangun sejak 1930-an, sekolah sepak bola Manchester United (MU) memang terkenal bagus. Banyak bintang besar yang lahir dari gemblengan akademi itu. Meski tak mengharamkan pembelian pemain asing, tapi MU sangat menghormati lulusan akademinya.
3. Filosofi klub
Klub ini bahkan punya filosofi, “Pemain yang kamu ciptakan akan lebih baik daripada pemain yang kamu beli.” Karena itu, akademi ini terus melahirkan bintang-bintang besar sepanjang sejarahnya. Sebelum melahirkan Class of ’92 , akademi ini sudah mencetak Duncan Edwards, George Best, Bobby Charlton, Mark Hughes.
4. Busby Babes
Pada era 1950-an, mereka juga memiliki satu angkatan yang berkualitas. Sebagai contoh Bobby Charlton, Duncan Edwards, Harry Gregg, Roger Byrne, Geoffrey Bent, dsb. Sayang, sebagian dari mereka harus tewas dalam kecelakaan pesawat di Muenchen. Padahal, tim yang dijuluki Busby Babes ini diramal bakal merajai Liga Champions 1957-58.
5. Fergie Babes
Manchester United tak perlu terlalu larut dalam kesedihan. Sebab 30 tahun kemudian, klub ini kembali melahirkan angkatan yang bisa dibanggakan. Class of ’92 atau Fergie Babes dinilai menyamai kelas Busby Babes. Sekumpulan bakat yang lahir dalam satu era yang kelak mampu melahirkan kebesaran bagi MU.
6. Mendapat Kritikan
Tindakan yang dilakukan Sir Alex Ferguson dengan memainkan banyak pemain muda memang banyak dikritik, salah satunya mantan pemain Liverpool yang juga komentator BBC, Alan Hansen “Anda tidak akan memenangkan apa-apa di musim 1995-1996 kalau mengandalkan anak-anak,” sindir Hansen kepada Fergie. Ferguson tak peduli dengan kritikan itu. Dia merasa lebih tahu dari siapa pun tentang potensi yang dimiliki David Bekham dkk.
7. Pemain Hebat di Setiap Posisi
Gary Neville menjadi bek kanan yang luar biasa, tangguh dan berani maju membantu serangan. Sedangkan Nicky Butt langsung nyetel dan menjadi gelandang yang kreatif. Paul Scholes menjadi gelandang serang yang sangat aktif dan produktif. Di sektor sayap, MU malah sangat istimewa dan dianggap terbaik. Sebab di sisi kanan ada David Beckham yang memiliki umpan mematikan. Dia tak butuh banyak gocek, tapi umpannya sering menjadi assist. Di sisi kiri ada Ryan Giggs yang menambah ketajaman serangan MU. Gocekannya sangat hebat dan penetrasinya sulit dihentikan lawan.
8. Prestasi Terbaik
Class of ‘92 menjadi andalan Manchester United. Mereka bahkan menjadi pilar kejayaan klub ini di era 1990-an. Selain Double Winners di musim 1995-1996 yaitu juara Premier League dan Piala FA, mereka juga mampu menambah 5 gelar Premier League, 1 Piala FA, 1 Liga Champions, dan 1 Piala Interkontinental. Prestasi paling bersejarah tentu pada musim 1998-1999. Class Of ’92 menorehkan catatan emas. Manchester United menjadi Klub yang mampu meraih Treble Winners dengan menjuarai Premier League, Piala FA, dan Liga Champions.
9. Akhir Class of '92
Bersama class of '92, Fergie membawa MU meraih berbagai trofi yang membuat mereka disegani di dunia. Namun generasi itu sudah berakhir dan tinggal Giggs dan Scholes yang masih berseragam MU. Gary Neville sudah pensiun, sementara Beckham, Butt dan Phil Neville memperkuat klub lain. Tapi Class of ‘92 tetap melegenda. Mereka akan tetap dicatat sebagai salah satu tonggak sejarah besar Manchester United.
10. Class of '92 Jilid 2
Sir Alex Ferguson pun mulai “mengenalkan” lebih kepada publik pemain- pemain seperti Tom Cleverley, Danny Welbeck, Phil Jones, Chris Smalling, Fabio dan Rafael. Mereka yang rata-rata berusia 20-an itu mulai sering mendapat tempat di tim inti. Dengan bimbingan para pemain senior seperti Wyne Rooney, Javier Hernandez dan Nani, Fergie pun boleh berharap jika merekalah nantinya yang akan jadi Class of 92′ jilid kedua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar