Rabu, 31 Juli 2013

10 Alasan Manchester United Sudah Pasti Juara BPL

90backfansmu.jpg
Pertarungan untuk merebut gelar juara di Bundesliga, Liga BBVA, dan Barclays Premier League nampaknya sudah tidak lagi seru. Bagaimana tidak? FC Bayern yang berada di peringkat pertama Bundesliga memiliki keunggulan 20 poin dari sang juara bertahan, Borrusia Dortmund, yang berada di peringkat kedua. Dari La Liga, kecil kemungkinan bagi Real Madrid untuk dapat mengkudeta FC Barcelona yang unggul 13 poin. Sedangkan di Liga Inggris, sang juara bertahan, Manchester City, nampaknya harus mulai bersiap diri merelakan patch emas yang mereka “pinjam” dari tetangga mereka, Manchester United.

1. 15 Points Clear Ahead!
Siapa yang tidak senang memiliki keunggulan 15 poin? Bisa unggul tujuh atau delapan poin saja sudah merupakan sebuah gap yang cukup untuk membuat anda duduk santai. Lah kalau dua kali lipatnya? Duduklah yang nyaman, pakailah tuxedo terbaik yang anda miliki, bakarlah cerutu sambil minum wine, dan silahkan berkata, “What? You talk to me like that in front of my son? Fuck you and your family!”.

Dalam sebuah kompetisi, keunggulan poin sebanyak itu sudah merupakan anugrah yang sangat amat besar. Anda bisa berpura-pura lengah dengan mengalah sebanyak empat laga berturut-turut jika memang anda mau memberi harapan palsu bagi tim lawan. Jujur saja, saya tidak tahu tim mana yang sanggup mengejar selisih poin sebanyak itu dalam sejarah Barclays Premier League ketika sudah memasuki bulan maret.
2. Depth Squad

Alasan utama kenapa kita bisa mendaftarkan hingga lebih dari 20 pemain ketika akan memulai liga bukan hanya semata-mata karena untuk meramaikan jumlah partisipan. Bagaimana jika seandainya saja setiap tim hanya boleh mendaftarkan 18 pemain untuk menjalani satu musim penuh? Saya sih tidak bisa membayangkan apa jadinya apabila para pemain saling tertular flu antara satu dengan yang lainnya. Bisa-bisa uang jaminan Walk Out mereka akan ditilep oleh panitia layaknya yang sering terjadi di turnamen-turnamen olahraga antar skekolah.

Mulai dari faktor kebugaran, cedera, hingga larangan bertanding pasti sudah menjadi bahan dasar perhitungan mengenai hal tersebut. Nah Manchester United bisa dibilang sangat beruntung karena memiliki kedalaman skuad yang menurut saya adalah yang terbaik di Barclays Premier League musim ini. Antara pemain-pemain inti dengan pemain yang lebih sering duduk di bangku cadangan tidak memiliki perbedaan skill yang signifikan. Seandainya pun anda menganggap demikian, mampukah anda memandang Javier Hernandez atau Phil Jones dengan sebelah mata? Saya rasa tidak. Justru para pemain-pemain “second tier” itu malah dapat bermain bagus karena diberikan peran yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
3. Yang Penting Menang!

Saya bukanlah pemuja permainan cantik. Bagi saya, sia-sia saja jika tim kita memegang penguasaan bola sampai 70% namun berakhir dengan kekalahan. Bermain cantik saja tidak akan cukup untuk membuat anda mendapatkan trophy kalau tidak bisa memenangi pertandingan. Ingat! Hanya ada tiga hasil akhir dalam sebuah pertandingan sepakbola, yakni menang, kalah, atau seri. Tidak pernah ada sejarahnya sebuah tim meraih gelar melalui saling adu bermain menghibur.

Memang terkadang cukup menggelikan melihat United yang sebenarnya bermain buruk, namun di akhir laga malah mampu mendapatkan tiga poin. Rasanya ada yang tidak beres. Man United biasanya bukanlah tim yang meraih kemenangan dengan cara tersebut.

Di musim ini, saya jarang sekali melihat United bisa mendominasi jalannya pertandingan di 45 menit babak pertama dan 45 menit babak kedua. Mereka lebih memilih untuk bermain bagus di salah satu babak saja. Namun kembali lagi, peduli apa harus bermain menghibur penonton jika pada akhirnya tidak mendapatkan poin penuh? Setidaknya, The Red Devils telah membuktikan bahwa paham yang mereka anut di musim ini berhasil membawa mereka berada di puncak klasemen.
4. Goodbye Champions League

Saya memiliki sebuah pemikiran. Kegagalan United di UEFA Champions League musim ini bisa jadi karena mereka bermain bagus di Old Trafford pada leg kedua. Seandainya saja mereka bermain jelek, barangkali klub peraih tiga trofi UCL inilah yang akan lolos. Toh sesuai perkataan Jose Mourinho seusai laga, “the best team” lah yang kalah. Saya yakin Sir Alex Ferguson pun pasti berpikir lebih baik tim nya bermain buruk tapi menang, ketimbang bermain bagus namun malah harus tersingkir. Persis seperti yang mereka biasa lakukan di Barclays Premier League musim ini.

Namun ambil saja sisi postif dari kekalahan tersebut. Toh gugur dari UCL bisa memberikan dampak yang sangat positif. Skuad United bisa lebih fokus kepada sisa laga mereka di BPL. Sehingga pada akhirnya, mereka tetap bisa menjaga perfoma ketika harus mengamankan tiga poin demi tiga poin yang akan membuat mereka selangkah lebih dekat menuju trophy.
5. 9 Matchs Left






































































































Secara kalkulasi, jelas Manchester City masih memiliki peluang untuk menyalip Manchester United. Dengan sisa sembilan pertandingan, mereka masih diperbolehkan berharap United akan kalah sebanyak enam kali. Namun apabila sang contender berhasil meraih minimal empat kemenangan plus satu seri, maka dengan itu dapat dipastikan juga berakhirlah sudah harapan Noel Gallagher untuk kembali melantunkan “Stop Crying Your Heart Out” kepada fans United.

Tim terakhir yang saya tahu bisa mengejar defisit belasan angka adalah Arsenal di musim 1997/1998. Namun itupun dengan catatan Barclays Premier League masih menyisakan 19 pertandingan. Terlepas dari terlalu sedikitnya sisa laga, alangkah baiknya jika kita tahu siapa-siapa saja yang akan dihadapi oleh United.

Manchester United: Sunderland (A), Manchester City (H), Stoke City (A), West Ham United (A), Aston Villa (H), Arsenal (A), Chelsea (H), Swansea City (H), West Bromwich Albion (A).

Nah setelah melihat jadwal diatas, peluang United untuk mempertahankan keunggulan 15 poin jelas terbuka lebar. Mereka beruntung karena akan menghadapi Chelsea dan City di Old Trafford. Mengapa demikian? Kalian bisa simak di dua nomor berikutnya.
6. Hell in Old Trafford (Part 1 :Manchester City)

Performa Manchester United di Old Trafford musim ini benar-benar kesetanan. Layaknya iblis yang siap menghukum siapapun yang masuk ke neraka, mereka akan dengan senang hati membuat siapapun yang datang ke Sir Matt Busby Way 16 harus pulang dengan penuh duka. Sejauh ini, hanya sekumpulan ayam dari London Utara lah satu-satunya tamu yang bisa keluar dari OT dengan penuh gaya.

Seandainya saja hasil sebuah pertandingan sepakbola bisa dilihat dari logika, maka sudah dapat dipastikan United lah yang akan memenangi pertandingan melawan Manchester City. Jika di Etihad saja Fergie Babes berhasil meraih kemenangan, apalagi jika bermain di OT. Tapi sayangnya, kita tidak bisa semata-mata melihatnya dari perhitungan semacam itu.

Namun, City benar-benar harus mengkhawatirkan hasil pertandingan tersebut. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas tentang betapa angkernya markas United, maka sepertinya besar kemungkinan The Red Devils akan meraih gelar juara lebih cepat dari perkiraan. Apabila Man United berhasil memenangi laga melawan Sunderland dan City, maka mereka hanya tinggal membutuhkan empat angka lagi untuk memastikan gelar juara. Satu pertandingan lebih hemat dari perkiraan kita saat ini.

7. Hell in Old Trafford (Part 2: Chelsea)

Chelsea adalah salah satu lawan yang diperkirakan bisa menjadi batu sandungan bagi United di sisa delapan laga tersebut. Namun sayangnya, kedatangan mereka justru hadir disaat yang mungkin saja sudah tidak lagi menentukan. Seandainya saja United telah memastikan gelar juara di Emirates Stadium, maka kalah dari The Blues pun bisa dibilang hanya sekedar sumbangan poin kepada mereka agar bisa berada di peringkat kedua.

Tapi bagaimana kalau kita berandai-andai United terlebih dahulu kalah satu kali sebelum melawan Chelsea? Jika memang demikian yang akan terjadi, maka pertandingan penentuan gelar juara akan terjadi di laga ini. Nah saya menilai bahwa peluang tuan rumah untuk memenangi pertandingan lebih terbuka lebar. Selain karena faktor venue pertandingan dan fakta bahwa United berhasil memenangi semua pertandingan melawan klub-klub “Big Four (+ City)”, dari 76 pertemuan di OT, United berhasil memenangi 32 diantaranya, sedangkan Chelsea hanya berhasil memenangi 19 pertemuan.
8. Mancini, Are You Listening?

Salah satu alasan terbaik mengapa jarak antara Manchester United dan Manchester City bisa sejauh 15 angka adalah karena United sanggup mempertahankan konsistensi dalam meraih kemenangan, sedangkan City justru mempertahankan konsistensi kehilangan poin. Sebenarnya saya lebay sih. Tapi melihat fakta bahwa sejauh ini mereka sudah mengalami delapan seri dan empat kekalahan, rasanya tidak terlalu berlebihan bahwa itu bukanlah performa yang pantas untuk bersaing meraih gelar.

Setidaknya, seharusnya mereka bisa menjaga performa mereka agar serupa dengan performa United agar tidak ketinggalan terlalu jauh. Namun ternyata mereka tidak sanggup mempertahankan apa yang mereka tunjukkan di musim lalu. Terlepas dari segala macam alasan mulai dari cederanya Vincent Kompany, menurunnya performa Joe Hart, sampai dilepasnya Mario Balotelli, seharusnya Roberto Mancini sadar bahwa pepatah “don’t change the winning team” tidak berarti anda tidak boleh memperkuat kualitas tim.
9. Lupakan Masa Lalu, Sadari Masa Kini

Saya sangat paham bahwa kejadian di musim lalu ketika Manchester City mengejar defisit delapan poin membuat kita semua sekarang seperti memiliki mindset baru. Coba lihat sekarang, dengan selisih 15 poin antara United dan City, masa saya harus menuliskan 10 alasan ini untuk tetap meyakinkan anda? Seandainya kita melihat perbedaan sebanyak itu di 10 tahun yang lalu, cukup mustahil bagi mereka yang berada di peringkat kedua dapat tetap menjaga optimisme seperti saat ini.

Sepertinya fans City perlu menyadari bahwa tidak setiap musim keajaiban seperti itu dapat terjadi. Terlebih lagi, misi kali ini jauh lebih berat dibandingkan musim lalu. Toh itu juga baru pertama kali The Citizens dapat melakukan hal tersebut. Jadi ada baiknya kalau kita menyadari kualitas maupun keberuntungan United di musim ini sudah jauh meningkat dibandingkan musim lalu.
10. Kembalinya Para Fans

 Saya setuju jika ada yang mengatakan bahwa dukungan dari para fans akan membuat permainan sebuah tim semakin baik. Semakin banyak fans yang memberikan support, maka seharusnya semakin baik pula permainan sebuah tim. Oleh sebab karena itu, saya yakin performa United pun akan semakin meningkat di sisa-sisa laga Barclays Premier League musim ini. Maklum, banyak fans yang diawal musim ngaku-ngaku beradarah biru, mendadak tersadarkan bahwa darah mereka ternyata berwarna merah. So, welcome home, mate!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar