Kamis, 25 Juli 2013

Sejarah Berdirinya Old Trafford

Berdiri: 1878
Alamat: Old Trafford, Manchester England
Telepon: 01618688000
Faksimile: 01618688804
Surat Elektronik:enquiries@manutd.co.uk
 Laman Resmi: http://www.manutd.com
Ketua: Joel & Avram Glazer
Direktur: Edward Woodward
Stadion: Old Trafford
 
 
 
 
 
Manchester United adalah salah satu tim sepakbola terbaik di Dunia. Maka tak heran jika mereka mempunyai kandang yang tak kalah terbaiknya di Dunia, Old Trafford, ituah nama stadion kebanggan klub Manchester united United dan kebanggan seluruh pendukung manchester united. Di situlah para suporter menyanyikan lagu Glory glory Manchester United. Dan disitu pulalah Tim Manchester united membangun mimpinya

Stadion ini mempunyai sejarah yang sangat panjang, Stadion milik manchester united ini dibangun sekitar 32 tahun setelah klub manchester berdiri. Pada awalnya Para pemain Manchester united hanya bermain di lapangan kecil di North Road di dekat stasiun kereta api Piccadily, kemudian pindah ke lapangan Bank Street, Dan barulah setelah 32 tahun atau tepatnya setelah mendapat trophi divisi 1 pertama mereka, mereka baru memakai stadion kebanggan ini. Partai Manchester United pertama yang dilakoni di Stadion ini adalah saat melawan Liverpool 19 Februari 1910.

Old Trafford diresmikan pada tahun 1910. Stadion ini diproyeksikan oleh arsitek Archibald Leitch untuk menjadi tuan rumah hingga 80 000 penonton. Utama Stand dilindungi oleh serangkaian penampungan kecil. Stadion itu ditandai dengan tribunes besar di setiap sisi lapangan, semuanya terhubung dengan menutup tingkatan untuk membuat berdering satu kali. Cincin ini terus tingkatan itu unik di Inggris, karena pada waktu itu semua stadion Inggris lainnya ditandai dengan tingkatan yang terpisah dengan sudut terbuka.

Setelah pemboman selama Perang Dunia Kedua, stadion itu sangat hancur dengan beberapa bagian tingkatan yang tersisa, serta terowongan pemain yang masih berfungsi untuk membimbing para pemain ke lapangan hari ini. Sisa dari stadion dibangun lagi dalam bentuk yang sama seperti yang dirancang dalam rencana asli. Pada tahun 1965 arsitek Ernest Atherden menambahkan tingkat kedua dari tingkatan di Stand Utara. Ini adalah pertama kalinya stadion berisi beberapa balkon. Aspek inovatif dan fakta bahwa Stand Utara berisi atap melindungi besar, mengakibatkan stadion untuk menjadi salah satu tempat hosting selama Piala Dunia 1966. Tak lama setelah itu, desain baru yang dipimpin stadion yang akan diperbesar lebih lanjut.

Selama pertengahan tahun sembilan puluhan, stadion menghadapi seri lain yang penting dari transformasi. Semua tribunes namun Main Stand adalah layanan direkonstruksi dan baru seperti kotak swasta, museum, dan kuartal umum Manchester United ditambahkan juga.

Selama bertahun-tahun, stadion juga menjadi tujuan akhir dari banyak penggemar Red Devils - sebagai khas Manchester United fans disebut - yang terakhir surat wasiat yang terlibat abunya ke tersebar di balik dua pintu. Legendaris Sir Matt Dusby, pelatih mengesankan dari Manchester United selama lima puluhan dan enam puluhan, juga menemukan tujuan akhir di stadion. patung-Nya dapat ditemukan di depan pintu masuk utama. Pada tanggal 6 Februari 1958, tujuh pemain Manchester United tewas dalam kecelakaan pesawat di Munich, Jerman. Pada dinding luar stadion, orang dapat menemukan sebuah jam kerja yang berdiri sebagai monumen bagi mereka yang kehilangan nyawa mereka dalam kecelakaan itu.
"The Theatre of Dreams", begitulah sir Bobby Charlton menyebut stadion ini. Stadion kebanggan milik tim sepak bola Manchester United ini memang bagaikan sebuah lapangan panggung drama yang sudah menyajikan beribu-ribu bahkan berjuta-juta aksi manchester united dalam mengarungi ketatnya dunia persepakbolaan. Sudah tak terhitung sudah berapa ratus bintang yang terlahir di Sini.

Stadion yang dinobatkan sebagai stadion klub terbesar di Inggris ini merupakan salah satu stadion sepakbola bersejarah di Dunia.Stadion yang diresmikan pada 19 Februari 1910 ini merupakan stadion yang megah dan sangat besar di masanya. Hal ini menjadikanya stadion terkemuka di Inggris sebagai stadion yang menggelar pertandingan-pertandingan penting, apalagi saat itu stadion nasional Inggris Wembley belum dibangun. Stadion ini kemudian menjadi impian setiap pemain sepakbola untuk dapat tampil di sana

Stadion ini selalu menyuguhkan drama hebat di hampir setiap pertandingan. Impian-impian sepak bola melambung dan berkecamuk di arena ini. Bagi MU, Old Trafford bagaikan taman impian. Karena itu pula, Bobby Charlton menyebutnya teater impian

Meski begitu, Old Trafford juga menjadi simbol kepedihan Manchester, juga rakyat Inggris. Pada Perang Dunia II, stadion ini termasuk menjadi sasaran bom oleh Jerman. Tepatnya 11 Maret 1941.

Kontan saja, stadion itu berantakan dan tak bisa dipakai. Markas MU pun akhirnya pindah, menumpang markas Manchester City, di Maine Road. Parahnya, perang juga diikuti inflasi, hingga MU kesulitan membangun kembali stadion kebesarannya.
Butuh waktu nyaris 9 tahun untuk kembali menghidupkan kembali Old Trafford. Praktis, dalam delapan musim Liga Utama Inggris absen ddi Old Trafford. Berkat semangat keluarga Edwards (pemilik klub), stadion itu terbangun juga.

Sejak itu, renovasi terus dilakukan. Kapasitas stadion pun naik turun. Setelah kasus tragedi di Stadion Hillsborough, 1989, kapastias dikurangi menjadi 45.000, bahkan kemudian 43.000. Kapasitas tersedikit sepanjang sejarah Old Trafford.
Namun, ternyata stadion tak mampu menampung antusiasme dan animo publik Manchester, juga penonton lain. Sebab, pertandingan di Old Trafford sudah menjadi bagian dari wisata. Maka, penambahan kapasitas pun terus dilakukan.
Bahkan, MU punya rencana besar. Stadion itu akan dinaikkan kembali kapasitasnya menjadi berkapasitas 96.000. Ini jelas MU ingin mempertahankan keagungan Old Trafford dan menjaga agar stadion tersebut tetap menjadi salah satu tempat paling keramat di Inggris, pun dunia. Sebab, jika rencana itu diwujudkan, berarti kapasitasnya akan melebihi Wembley yang sudah direnovasi menjadi berkapasitas 90.000.
Berikut gambar2 Stadion Old Trafford :

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar